Yerie Yulanda

Yerie Yulanda seniman asal Kota Singkawang yang berdomosili di Yogyakarta. Bentuk pengkaryaan meliputi karya 2 dimensi dan 3 dimensi. Proses berkarya kerap mengeksplorasi media dan teknik , serta ide dan konsep pengkaryaan bercerita tentang pengalaman-pengalaman empiris, isu sosial, dan sebagainya.

Stronghold X

Talc,Bitumen,Conte Powder on Canvas

120x100cm (2023)

Lukisan Stronghold X merepresentasikan ironi dan kompleksitas di balik transisi menuju energi terbarukan. Karya ini mengangkat isu penting mengenai ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara, yang meskipun tidak tampak secara langsung, akan tetapi menjadi sumber utama energi yang digunakan oleh kendaraan listrik dan berbagai perangkat modern lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, kendaraan listrik banyak dipromosikan sebagai solusi ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi langsung. Namun, realitas di balik sumber energinya menunjukkan bahwa peralihan ini belum sepenuhnya bebas dari dampak lingkungan. Proses penambangan batu bara serta operasional pembangkit uap masih menyumbang emisi karbon dalam jumlah besar dan merusak ekosistem sekitar, termasuk perairan laut yang tercemar oleh bongkahan batu bara yang jatuh dari fasilitas penyimpanan. Melalui pendekatan visual yang kuat, Stronghold X menampilkan kerangka ikan sebagai metafora atas kematian ekosistem laut dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Elemen ini menjadi penanda atas paradoks inovasi yang di satu sisi menawarkan kemajuan dan harapan, namun di sisi lain membawa konsekuensi ekologis yang tidak kalah serius. Karya ini mengajak audiens untuk merefleksikan ulang makna "energi terbarukan" dan mempertanyakan sejauh mana inovasi tersebut benar-benar memperhitungkan keberlanjutan dan keharmonisan dengan alam

Stronghold X

Talc,Bitumen,Conte Powder on Canvas

120x100cm (2023)

Lukisan Stronghold X merepresentasikan ironi dan kompleksitas di balik transisi menuju energi terbarukan. Karya ini mengangkat isu penting mengenai ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara, yang meskipun tidak tampak secara langsung, akan tetapi menjadi sumber utama energi yang digunakan oleh kendaraan listrik dan berbagai perangkat modern lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, kendaraan listrik banyak dipromosikan sebagai solusi ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi langsung. Namun, realitas di balik sumber energinya menunjukkan bahwa peralihan ini belum sepenuhnya bebas dari dampak lingkungan. Proses penambangan batu bara serta operasional pembangkit uap masih menyumbang emisi karbon dalam jumlah besar dan merusak ekosistem sekitar, termasuk perairan laut yang tercemar oleh bongkahan batu bara yang jatuh dari fasilitas penyimpanan. Melalui pendekatan visual yang kuat, Stronghold X menampilkan kerangka ikan sebagai metafora atas kematian ekosistem laut dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Elemen ini menjadi penanda atas paradoks inovasi yang di satu sisi menawarkan kemajuan dan harapan, namun di sisi lain membawa konsekuensi ekologis yang tidak kalah serius. Karya ini mengajak audiens untuk merefleksikan ulang makna "energi terbarukan" dan mempertanyakan sejauh mana inovasi tersebut benar-benar memperhitungkan keberlanjutan dan keharmonisan dengan alam