

Susannah Anak Rogo Sitai Liew
Arsitektur asal Kalimantan Timur yang berfokus pada eksplorasi arsitektur rewilding serta praktik perancangan ruang yang selaras dengan alam, budaya, dan material lokal. Dalam karyanya, Aulia menggabungkan pendekatan ekologis dengan pengalaman inderawi, menghadirkan ruang-ruang yang hidup, adaptif, dan berakar pada konteks lingkungan. Selain berkarya, ia juga aktif mengajar dan membagikan pengetahuan mengenai desain berkelanjutan, hubungan manusia–alam, serta potensi material lokal sebagai bagian dari upaya membangun masa depan ruang yang lebih harmonis.
Susannah Anak Rogo Sitai Liew


The Botanical Map of Borne
Art Print
Peta Botani Borneo adalah karya gambar tangan yang sangat personal dan intim, yang menghormati kekayaan ekologi dan budaya Pulau Borneo. Setiap tanaman yang digambarkan dipilih dengan cermat untuk merepresentasikan keterhubungan mendalam antara flora setempat dan kehidupan manusia, sekaligus menegaskan peran penting komunitas adat sebagai penjaga tanah tempat mereka berpijak.
Peta ini bukan sekadar catatan visual, melainkan sebuah persembahan budaya. Ia merayakan kebijaksanaan leluhur yang tertanam dalam alam, di mana setiap tumbuhan menyimpan kisah tentang penyembuhan, ketahanan hidup, dan jati diri. Di tengah laju hilangnya keanekaragaman hayati dan terhapusnya budaya, karya ini hadir sebagai pengingat sekaligus bentuk perlawanan—menyoroti urgensi untuk melindungi lanskap dan cara hidup Borneo.
Saya berharap karya ini dapat menginspirasi generasi muda untuk bangga akan warisan mereka dan pulau tempat mereka berasal. Melestarikan keanekaragaman hayati Borneo bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga sebuah keharusan budaya. Melalui peta ini, saya ingin menegaskan kembali ikatan suci antara alam dan identitas.


The Botanical Map of Borne
Art Print
Peta Botani Borneo adalah karya gambar tangan yang sangat personal dan intim, yang menghormati kekayaan ekologi dan budaya Pulau Borneo. Setiap tanaman yang digambarkan dipilih dengan cermat untuk merepresentasikan keterhubungan mendalam antara flora setempat dan kehidupan manusia, sekaligus menegaskan peran penting komunitas adat sebagai penjaga tanah tempat mereka berpijak.
Peta ini bukan sekadar catatan visual, melainkan sebuah persembahan budaya. Ia merayakan kebijaksanaan leluhur yang tertanam dalam alam, di mana setiap tumbuhan menyimpan kisah tentang penyembuhan, ketahanan hidup, dan jati diri. Di tengah laju hilangnya keanekaragaman hayati dan terhapusnya budaya, karya ini hadir sebagai pengingat sekaligus bentuk perlawanan—menyoroti urgensi untuk melindungi lanskap dan cara hidup Borneo.
Saya berharap karya ini dapat menginspirasi generasi muda untuk bangga akan warisan mereka dan pulau tempat mereka berasal. Melestarikan keanekaragaman hayati Borneo bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga sebuah keharusan budaya. Melalui peta ini, saya ingin menegaskan kembali ikatan suci antara alam dan identitas.
