

Pangrok Sulap
Arsitektur asal Kalimantan Timur yang berfokus pada eksplorasi arsitektur rewilding serta praktik perancangan ruang yang selaras dengan alam, budaya, dan material lokal. Dalam karyanya, Aulia menggabungkan pendekatan ekologis dengan pengalaman inderawi, menghadirkan ruang-ruang yang hidup, adaptif, dan berakar pada konteks lingkungan. Selain berkarya, ia juga aktif mengajar dan membagikan pengetahuan mengenai desain berkelanjutan, hubungan manusia–alam, serta potensi material lokal sebagai bagian dari upaya membangun masa depan ruang yang lebih harmonis.
Pangrok Sulap


Prints from the Roots
(2016 _ Present)
Peper 63.5 x 51cm / 54.5 x 47cm)
Tinta offset, cetak cukil kayu di atas kertas manila, tinta berbahan dasar karet, cetak saring di atas kertas manila Seri cetakan hitam-putih ini (enam karya) merefleksikan komitmen berkelanjutan Pangrok Sulap dalam menyuarakan kisah-kisah dari akar rumput—kisah tentang perlawanan, identitas, dan realitas kehidupan masyarakat di berbagai penjuru Sabah. Menggunakan teknik cukil kayu dan sablon, kami menyoroti isu-isu sosial dan lingkungan yang mendesak, dengan berdiri dalam solidaritas bersama mereka yang paling terdampak oleh pembangunan yang tidak adil dan penghapusan budaya.
“Save Ulu Papar – Stop Papar Dam” menentang proyek bendungan yang mengancam tanah adat dan ekosistem.
“Rakyat Bersatu Lawan Tirani” menyerukan perlawanan kolektif terhadap sistem yang menindas.
“Di Belakang Saya Ada Orang Kampung, Di Belakang Orang Kampung Ada Saya” menyuarakan tanggung jawab bersama untuk berdiri bersama komunitas pedesaan.
“People of the Land” merayakan identitas masyarakat adat dan hubungan leluhur dengan tanah.
“Beads Not Dead” menghormati kerajinan tradisional sebagai bagian budaya yang hidup dan terus berkembang.
“Gara-Gara Karbon Semua Jadi Korban” mengkritik dampak merusak dari pembangunan berbasis karbon.
Seluruh karya dicetak manual di atas kertas manila menggunakan tinta offset atau tinta berbahan dasar karet, setia pada semangat DIY (Do It Yourself) kami. Melalui cetakan ini, kami ingin memperkuat suara-suara dari pinggiran, memicu percakapan, dan menginspirasi aksi kolektif yang berpijak pada empati, keadilan, dan solidaritas.
Selimut Pangrok (2010 – Sekarang)
Selimut ini menjahit bersama potongan-potongan karya yang dibuat selama 15 tahun terakhir, membentuk arsip visual dari suara dan aktivisme Pangrok Sulap serta pendekatan berkesenian kami yang berpusat pada komunitas.


Prints from the Roots
(2016 _ Present)
Peper 63.5 x 51cm / 54.5 x 47cm)
Tinta offset, cetak cukil kayu di atas kertas manila, tinta berbahan dasar karet, cetak saring di atas kertas manila Seri cetakan hitam-putih ini (enam karya) merefleksikan komitmen berkelanjutan Pangrok Sulap dalam menyuarakan kisah-kisah dari akar rumput—kisah tentang perlawanan, identitas, dan realitas kehidupan masyarakat di berbagai penjuru Sabah. Menggunakan teknik cukil kayu dan sablon, kami menyoroti isu-isu sosial dan lingkungan yang mendesak, dengan berdiri dalam solidaritas bersama mereka yang paling terdampak oleh pembangunan yang tidak adil dan penghapusan budaya.
“Save Ulu Papar – Stop Papar Dam” menentang proyek bendungan yang mengancam tanah adat dan ekosistem.
“Rakyat Bersatu Lawan Tirani” menyerukan perlawanan kolektif terhadap sistem yang menindas.
“Di Belakang Saya Ada Orang Kampung, Di Belakang Orang Kampung Ada Saya” menyuarakan tanggung jawab bersama untuk berdiri bersama komunitas pedesaan.
“People of the Land” merayakan identitas masyarakat adat dan hubungan leluhur dengan tanah.
“Beads Not Dead” menghormati kerajinan tradisional sebagai bagian budaya yang hidup dan terus berkembang.
“Gara-Gara Karbon Semua Jadi Korban” mengkritik dampak merusak dari pembangunan berbasis karbon.
Seluruh karya dicetak manual di atas kertas manila menggunakan tinta offset atau tinta berbahan dasar karet, setia pada semangat DIY (Do It Yourself) kami. Melalui cetakan ini, kami ingin memperkuat suara-suara dari pinggiran, memicu percakapan, dan menginspirasi aksi kolektif yang berpijak pada empati, keadilan, dan solidaritas.
Selimut Pangrok (2010 – Sekarang)
Selimut ini menjahit bersama potongan-potongan karya yang dibuat selama 15 tahun terakhir, membentuk arsip visual dari suara dan aktivisme Pangrok Sulap serta pendekatan berkesenian kami yang berpusat pada komunitas.
