

Maziyah Yussof
Arsitektur asal Kalimantan Timur yang berfokus pada eksplorasi arsitektur rewilding serta praktik perancangan ruang yang selaras dengan alam, budaya, dan material lokal. Dalam karyanya, Aulia menggabungkan pendekatan ekologis dengan pengalaman inderawi, menghadirkan ruang-ruang yang hidup, adaptif, dan berakar pada konteks lingkungan. Selain berkarya, ia juga aktif mengajar dan membagikan pengetahuan mengenai desain berkelanjutan, hubungan manusia–alam, serta potensi material lokal sebagai bagian dari upaya membangun masa depan ruang yang lebih harmonis.
Maziyah Yussof


Creator II
70cm x 100cm
Mixed Media on Canvas 2018
Tanaman teratai tumbuh dari kolase berpola warna-warni di bagian tengah sebagai simbol penciptaan, pembuahan, dan pertumbuhan. Tiga janin yang mewakili tiga trimester berkembang dengan damai dan tanpa menyadari lingkungan di sekitarnya—hanya sadar bahwa mereka menerima asupan kehidupan dari sumber yang melekat padanya. Tanaman teratai menaungi dan melindungi janin-janin tersebut, layaknya rahim seorang ibu. Janin digambarkan dalam keadaan pasrah sepenuhnya dan sangat bergantung pada Sang Pencipta. Lebah-lebah geometris beterbangan di sekelilingnya, menyerbuki secara naluriah dan penuh tujuan. Latar putih menciptakan suasana tenang dan hening, yang menjadi kontras terhadap kerumitan pola dan bentuk di dalam karya, melambangkan keterpaduan antara Pencipta dan ciptaan.


Creator II
70cm x 100cm
Mixed Media on Canvas 2018
Tanaman teratai tumbuh dari kolase berpola warna-warni di bagian tengah sebagai simbol penciptaan, pembuahan, dan pertumbuhan. Tiga janin yang mewakili tiga trimester berkembang dengan damai dan tanpa menyadari lingkungan di sekitarnya—hanya sadar bahwa mereka menerima asupan kehidupan dari sumber yang melekat padanya. Tanaman teratai menaungi dan melindungi janin-janin tersebut, layaknya rahim seorang ibu. Janin digambarkan dalam keadaan pasrah sepenuhnya dan sangat bergantung pada Sang Pencipta. Lebah-lebah geometris beterbangan di sekelilingnya, menyerbuki secara naluriah dan penuh tujuan. Latar putih menciptakan suasana tenang dan hening, yang menjadi kontras terhadap kerumitan pola dan bentuk di dalam karya, melambangkan keterpaduan antara Pencipta dan ciptaan.
