Bella Kasnon

Bella Kasnon

Arsitektur asal Kalimantan Timur yang berfokus pada eksplorasi arsitektur rewilding serta praktik perancangan ruang yang selaras dengan alam, budaya, dan material lokal. Dalam karyanya, Aulia menggabungkan pendekatan ekologis dengan pengalaman inderawi, menghadirkan ruang-ruang yang hidup, adaptif, dan berakar pada konteks lingkungan. Selain berkarya, ia juga aktif mengajar dan membagikan pengetahuan mengenai desain berkelanjutan, hubungan manusia–alam, serta potensi material lokal sebagai bagian dari upaya membangun masa depan ruang yang lebih harmonis.

Art Print

Kesultanan Ketenteraman adalah penghormatan visual kepada Brunei Darussalam—sebuah negara di mana tradisi, iman, dan alam hidup berdampingan dalam harmoni yang tenang. Melalui karya ini, saya berupaya menangkap jiwa damai dari negeri ini: masjid emas yang berdiri anggun di antara rimbunnya Taman Rekreasi Tasek Lama di Bandar Seri Begawan, tidak jauh dari Jembatan Sultan Haji Omar 'Ali Saifuddien, atau yang dikenal sebagai Jembatan Temburong.

Di balik kehijauan hutan Brunei, makhluk-makhluk langka bergerak seperti bisikan. Keberadaan mereka lebih terasa daripada terlihat—suara gemerisik di semak, bayangan yang menyelinap di antara sulur, sorot mata yang cepat lenyap ke dalam hening hijau. Di komunitas yang masih hidup ini, mereka bertahan bukan karena pilihan, melainkan kebutuhan—berlindung dari deru pembangunan, jalan raya, dan perubahan. Hutan hujan adalah tempat aman terakhir mereka. Dalam diam, mereka mengajukan pertanyaan yang hanya bisa kita jawab: Akankah kita membiarkan mereka lenyap tanpa terlihat, atau justru memperjuangkan kembalinya mereka ke terang?

Brunei Darussalam kerap dijuluki sebagai “Tempat Kediaman yang Damai”, dan karya ini mencerminkan semangat tersebut melalui perpaduan antara pembangunan dan lanskap alami. Dari geometri mengalir hingga kehadiran lembut spesies langka di dalam rimbunnya alam, setiap detail menjadi renungan tentang keseimbangan—antara warisan dan kemajuan, diam dan gerak, sakral dan liar.

Di saat dunia semakin bising dan terpecah, Kesultanan Ketenteraman mengajak penonton untuk berhenti sejenak, bernapas, dan merenung. Ini bukan sekadar potret sebuah tempat, melainkan visi tentang seperti apa damai itu—berakar pada identitas, diberi hidup oleh alam, dan dijaga oleh rasa hormat yang dalam terhadap seluruh kehidupan.

Art Print

Kesultanan Ketenteraman adalah penghormatan visual kepada Brunei Darussalam—sebuah negara di mana tradisi, iman, dan alam hidup berdampingan dalam harmoni yang tenang. Melalui karya ini, saya berupaya menangkap jiwa damai dari negeri ini: masjid emas yang berdiri anggun di antara rimbunnya Taman Rekreasi Tasek Lama di Bandar Seri Begawan, tidak jauh dari Jembatan Sultan Haji Omar 'Ali Saifuddien, atau yang dikenal sebagai Jembatan Temburong.

Di balik kehijauan hutan Brunei, makhluk-makhluk langka bergerak seperti bisikan. Keberadaan mereka lebih terasa daripada terlihat—suara gemerisik di semak, bayangan yang menyelinap di antara sulur, sorot mata yang cepat lenyap ke dalam hening hijau. Di komunitas yang masih hidup ini, mereka bertahan bukan karena pilihan, melainkan kebutuhan—berlindung dari deru pembangunan, jalan raya, dan perubahan. Hutan hujan adalah tempat aman terakhir mereka. Dalam diam, mereka mengajukan pertanyaan yang hanya bisa kita jawab: Akankah kita membiarkan mereka lenyap tanpa terlihat, atau justru memperjuangkan kembalinya mereka ke terang?

Brunei Darussalam kerap dijuluki sebagai “Tempat Kediaman yang Damai”, dan karya ini mencerminkan semangat tersebut melalui perpaduan antara pembangunan dan lanskap alami. Dari geometri mengalir hingga kehadiran lembut spesies langka di dalam rimbunnya alam, setiap detail menjadi renungan tentang keseimbangan—antara warisan dan kemajuan, diam dan gerak, sakral dan liar.

Di saat dunia semakin bising dan terpecah, Kesultanan Ketenteraman mengajak penonton untuk berhenti sejenak, bernapas, dan merenung. Ini bukan sekadar potret sebuah tempat, melainkan visi tentang seperti apa damai itu—berakar pada identitas, diberi hidup oleh alam, dan dijaga oleh rasa hormat yang dalam terhadap seluruh kehidupan.